MULTIMETER
M
|
ultimeter
yang diuraikan pada modul ini adalah Multimeter Analog yang menggunakan
kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala. Multimeter ini
yang banyak dipakai karena harganya relatif
terjangkau.
Jika pada Multimeter Digital hasil pengukuran langsung dapat dibaca dalam
bentuk angka yang tampil pada layar display, pada Multimeter analog
hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan skala. Lihat gambar 1
dan gambar 2.
Gambar 1. Multimeter
Analog Gambar 2. Multimeter
Digital
A. Konfigurasi Multimeter
Konfigurasi Multimeter
dan kontrol indikator yang terdapat pada
sebuah Multimeter diperlihatkan pada gambar 3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
GAMBAR 3.
KONFIGURASI MULTIMETER
1.
Papan
Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat
skala-skala; tahanan/resistan (resistance)
dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala
lainnya. Lihat gambar 4.
|
|
|
|
GAMBAR 4. PAPAN SKALA
2.
Saklar
Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas
ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam W), saklar ditempatkan pada posisi W, demikian juga jika digunakan untuk
mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-mA). Satu hal yang perlu diingat,
dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur
yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan
diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian
juga jika hendak mengukur DCV.
3.
Sekrup
Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum penunjuk
pada angka nol (sebelah kiri papan skala).
4.
Tombol
Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk
menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk
mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes)
dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.
5.
Lubang
Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan Multimeter.
Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada
Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe
transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan
jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.
A.
Batas
Ukur (Range)
- Batas
Ukur (Range) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25 –
25 – 500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat
diukur berkisar dari 0 – 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat
arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 25 mA. Untuk batas ukur (range)
500, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 500 mA.
- Batas
Ukur (Range) Tegangan (ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 – 50 – 250
– 500 – 1000 ACV/DCV. Batas ukur (range) 10, berarti tegangan
maksimal yang dapat diukur adalah 10 Volt.
Batas ukur (range) 50, berarti tegangan maksimal yang dapat
diukur adalah 50 Volt, demikian seterusnya.
- Batas
Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (kW). Untuk batas ukur (range)
x1, semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada
satuan W). Untuk batas ukur (range) x10, semua hasil
pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10 (pada satuan W). Untuk batas ukur (range)
kilo Ohm (kW), semua hasil pengukuran dapat
langsung dibaca pada papan skala (pada satuan kW), Untuk batas ukur (range)
x10k (10kW), semua hasil pengukuran dibaca
pada papan skala dan dikali dengan 10kW.
C. Baterai
Baterai : pada Multimeter dipakai
baterai kering (dry cell) tipe UM-3, digunakan untuk mencatu/mengalirkan
arus ke kumparan putar pada saat Multimeter digunakan untuk mengukur komponen
(minus komponen terintegrasi/Integrated Circuit/IC). Baterai dihubungkan
secara seri dengan lubang kabel penyidik/probes (+/out) dimana
kutub negatip baterai dihubungkan dengan terminal positip dari lubang kabel
penyidik. Lihat gambar 5.
|
|
|
|
|
|
GAMBAR 5
D. Kriteria Multimeter
Kriteria sebuah
Multimeter tergantung pada :
1. Kekhususan kepekaan, ditentukan oleh
tahanan/resistan (resistance) dibagi dengan tegangan, misalnya 20 kW/v untuk DCV dan 8 kW/v untuk ACV. (20 kW/v à I = E/R = 1/20.000 = ½ x 10-4A = 0,05mA = 50 mA). Multimeter menggunakan arus sebesar 50
mikro-Ampere (50 mA) untuk alat pengukur
(meter) dan akan menarik arus maksimal 50 mA dari rangkaian yang diukur.
2. Fungsi tambahannya sebagai penguji (tester)
transistor untuk menentukan hfe transistor (kemampuan transistor
menguatkan arus listrik searah sampai beberapa kali), penguji dioda, dan
kapasitas kapasitor dalam hubungannya dengan pekerjaan perbaikan (repair)
alat-alat elektronik.
Secara teoritis, untuk
mempermudah pembelajaran, pengukur tegangan (Volt-meter), pengukur kuat arus
(Ampere-meter), dan pengukur nilai tahanan /resistance (Ohm-meter)
ditampilkan dengan simbol-simbol seperti yang terdapat pada gambar 6.
F. Persiapan Awal
Persiapan awal yang perlu Anda
lakukan sebelum menggunakan Multimeter adalah :
- Baca
dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction)
Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
- Multimeter
adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter
sebagai Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter sebagai Ampere-meter),
mengukur Resistans/Tahanan (Multimeter sebagai Ohm-meter).
- Sebelum
dan sesudah Multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus
selalu berada pada posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau
lebih.
- Kabel
penyidik (probes) Multimeter selalu berwarna merah dan hitam.
Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang penyidik yang bertanda (+)
atau out, dan kabel yang berwarna hitam ke lubang penyidik yang bertanda (-) atau common.
5.
Pada
saat akan melakukan pengukuran dengan Perhatikan apakah jarum penunjuk sudah
berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan cara
memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-).
6.
Posisi
saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan
diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar
pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi dari tegangan yang akan
diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220 ACV, letakkan saklar pada
posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk
pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-DCmA), dan tahanan/resistan (resistance).
7.
Pada
pengukuran DCV, kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada
kutub positip, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada
kutub negatip dari tegangan yang akan diukur.
- Jangan
sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat
memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir.
- Untuk
mengukur tahanan/resistan (resistance) , letakkan saklar jangkauan
ukur pada batas ukur (range) W atau kW (kilo Ohm), pertemukan ujung
kedua kabel penyidik (probes), tera jarum penunjuk agar berada pada
posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur jarum pada
posisi angka nol (zero adjustment).
10.
Berhati-hatilah
jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV.
c. Rangkuman 1
1) Multimeter adalah piranti ukur yang
dapat digunakan untuk mengukur besaran listrik, yaitu ; (1) tegangan, (2) arus,
dan (3) tahanan (resistance).
2) Tegangan listrik dinyatakan dalam satuan
Volt (V).
3) Arus listrik dinyatakan dalam satuan
Ampere (A).
4) Tahanan/resistan (resistance) listrik dinyatakan dalam satuan Ohm (W).
5) Saklar jangkauan Multimeter harus
berada pada posisi yang sesuai dengan besaran listrik yang akan diukur.
6) Batas ukur (range) Multimeter
harus berada pada posisi angka yang lebih besar dari nilai besaran listrik yang
akan diukur.
7) Sebelum melakukan pengukuran, posisi
jarum harus berada tepat pada sisi kiri papan skala.
8) Sekrup pengatur posisi jarum (preset)
digunakan untuk mengatur posisi jarum pada angka nol.
9) Tombol pengatur jarum pada posisi
angka nol (zero adjustment) digunakan untuk meletakkan jarum pada posisi
angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk pengukuran nilai tahanan/resistans
(resistance). Untuk keperluan ini, ujung dari kedua kabel penyidik
disatukan, tombol diputar-putar untuk memperoleh posisi jarum pada angka nol.
10) Kabel penyidik (probes)
berwarna merah selalu dimasukkan ke lubang kabel penyidik yang bertanda (+)
atau out.
11) Kabel penyidik (probes)
berwarna hitam selalu dimasukkan ke lubang kabel penyidik yang bertanda (-)
atau common.
12) Baterai pada Multimeter dihubungkan
secara seri dengan lubang kabel penyidik (probes).
13) Pada Multimeter Analog, hasil
pengukuran dibaca pada papan skala.
14) Pada Multimeter Digital, hasil
pengukuran ditunjukkan langsung oleh angka yang muncul pada layar display.
15) Hasil pengukuran tegangan listrik
(ACV-DCV) dibaca pada bagian papan skala yang bertuliskan ACV-DCV.
16) Hasil pengukuran arus listrik (DCmA)
dibaca pada bagian papan skala yang bertuliskan DCV, A.
17) Hasil pengukuran tahanan/resistan (resistance)
dibaca pada bagian papan skala yang bertuliskan W - kW.
18) Kriteria Multimeter ditentukan oleh
seberapa besar arus yang digunakan untuk menggerakkan alat pengukur (meter).
Besarnya kuat arus yang digunakan dapat dihitung dari kW/Volt yang tertera pada sisi kiri
bawah papan skala.
19) Pada Multimeter yang didesain khusus,
terdapat perangkat untuk mengukur hfe transistor, dioda dan
kapasitas kapasitor.
20) Melalui kegiatan diskusi yang rutin,
secara perlahan seseorang akan memperoleh 7 (tujuh) kecakapan hidup (life
skill).
d. Tugas 1
Untuk lebih mendalami dan lebih
menguasai uraian materi 1 pada modul ini, sudi kiranya Anda melakukan tugas berikut :
1)
Buatlah kelompok belajar, masing-masing kelompok
maksimum 4 orang.
2)
Kunjungilah bengkel elektronika/toko penjual
alat-alat ukur elektronik yang ada di kota Anda (minimal 5).
3)
Menggunakan contoh format berikut, catatlah tipe
dan jenis Multimeter yang ada di bengkel/toko tersebut berikut perangkat yang
terdapat pada konfigurasi Multimeter.
4)
Untuk validasi penilaian, lembar format harus
berisi tanda tangan petugas dan stempel bengkel/toko.
5)
Menggunakan mesin pencari www.google.co.id di internet, carilah
gambar Multimeter merk lain berikut petunjuk penggunaan (manual
instruction) nya.
Catatan untuk Guru. Tugas ini termasuk penilaian
fortofolio.
Nama Kelompok :
No
|
Nama Bengkel/Toko
(cap stempel)
|
Multimeter
|
Perangkat yang ada pada
Multimeter
|
||
Jenis
|
Tipe
|
Kepekaan
|
|||
01
|
Arsi Electronic
|
Analog
|
SP10D
|
20k/v*
|
1.
Volt-meter
2.
Ohm-meter
3.
................
|
Analog
|
CX505
|
|
1. Hfe meter
2. ............
3. ............
|
||
Digital
|
PC 5000
|
|
1. ..............
2. ..............
3. ..............
|
* Kepekaan Multimeter dapat dilihat pada papan skala atau
buku manual.
6)
Diskusikan, buatlah kesimpulan, dan serahkan
serahkan pada Guru untuk memperoleh penilaian.
e. Tes Formatif
Berilah tanda silang pada
butir; a, b, c, d, atau e untuk pernyataan yang Anda anggap benar (bobot nilai
= 1)
1)
Multimeter
adalah piranti ukur yang dapat digunakan untuk mengukur :
a) Tegangan listrik.
b) Kuat arus listrik.
c) Tegangan listrik dan kuat arus
listrik.
d) Tegangan listrik, kuat arus listrik,
tahanan/resistan (resistance) listrik.
e) Tegangan listrik, kuat arus listrik,
tahanan/resistan (resistance) listrik, dan tahanan/resistan (resistance)
listrik yang terdapat pada komponen pasif dan aktif.
2)
Besaran
listrik terdiri dari :
a)
Tegangan
(dalam satuan Volt), kuat arus (dalam satuan Ampere), tahanan/resistan (dalam
satuan Ohm).
b)
Tegangan,
kuat arus, tahanan/resistan (resistance) , kapasitas kapasitor.
c)
Tegangan
dan kuat arus.
d)
Tegangan,
kuat arus, tahanan/resistan (resistance)
dan desibel.
Jawablah
pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas (bobot nilai 1).
1)
Saklar
jangkauan ukur pada posisi DCV, kedua ujung kabel penyidik (probes)
dipertemukan, jarum penunjuk papan skala tidak bergerak, kenapa?
2)
Buktikan
bahwa baterai tipe UM-3 yang ada di bagian dalam Multimeter disambung secara
seri dengan lubang kabel penyidik (probes).
3)
Bagaimana
seharusnya posisi saklar jangkauan ukur dan batas ukur (range) jika kita
ingin mengukur besaran listrik.
4)
Apa
yang terjadi jika batas ukur (range) yang digunakan tidak sesuai dengan
besaran listrik yang akan diukur.
5)
Pada
papan skala terdapat.
6)
Buktikan
bahwa pada Multimeter dengan kriteria kepekaan 20k/v akan menarik arus sebesar
50 mikro-Ampere (50 mA)
untuk alat pengukur (meter) dan akan menarik arus maksimal 50 mA dari rangkaian yang diukur.
7)
Buktikan
bahwa tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment) sangat
berperan penting dalam ketepatan pembacaan hasil pengukuran nilai tahanan (resistance)
.
8)
Uraikan
kegunaan sekrup pengatur posisi jarum (preset).
screw conveyors
BalasHapusPost is very informative,It helped me with great information so I really believe you will do much 103 155 104 8099 apk scr888 casino game better in the future.
BalasHapusYou have got some great posts in your blog. Keep up with the good work.
You got a really useful blog I have been here reading tm.scr888 free download for about half an hour. I am a newbie and your post is valuable for me.
BalasHapusThis is easier and surely gives 918kiss malaysia apk comfort to internet users. Thanks for sharing. Post like this offers great benefit. Thank you!
BalasHapusWow, what a blog! I mean, you just have Ultra Test XR so much guts to go ahead and tell it like it is. Youre what blogging needs, an open minded superhero who isnt afraid to tell it like it is. This is definitely something people need to be up on. Good luck in the future, man
BalasHapusmega888 Can mega888 Malaysia you mega888 ios please provide mega888 download more mega888 apk information mega888 login on this mega888 apk for android subject mega888 android download? BTW your mega888 download apk blog is great. Cheers mega888 download link.
BalasHapusI really loved reading your thoughts, obviously you know what are you talking about! Your site mega888 apk for android is so easy to use too, I’ve bookmark it in my folder :-D
BalasHapus