ROKET AIR
A.
TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah
melakukan percobaan membuat roket air, diharapkan mahasiswa dapat:
1.
Membuat model roket
air.
2.
Memahami tentang
konsep-konsep dan gaya .
3.
Memahami konsep bahwa
air dan udara memiliki tekanan.
4. mengembangkan
kreativitasnya dalam memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak terpakai.
B.
LANDASAN TEORI
Roket air merupakan suatu permainan yang menggunakan prinsip tekanan
udara. Jika dimampatkan pada tekanan tertentu udara mempunyai energi untuk
mendorong sesuatu. Udara yang dimampatkan pada roket air akan mendorong air
keluar, karena lubang untuk keluarnya air yang terdorong oleh udara kecil maka
mempunyai kecepatan dan energi yang cukup besar. Hal ini sesuai dengan rumus
debit air.
Air yang terdorong keluar akan mendorong udara bebas sehingga roket
bisa meluncur. Komposisi air dan udara juga mempunyai perbandingan tertentu
agar menghasilkan dorongan yang maksimal. Karena besarnya tekanan udara yang
dimampatkan harus sesuai dengan air yang diisi, sehingga pada akhirnya udara
yang dimampatkan cukup untuk mendorong air yang diisikan ke dalam badan roket.
C.
ALAT DAN BAHAN
1. 2
buah botol seprit, aqua (yang terbuat dari plastik).
2. 1
karet kaki kursi diameter 1,5 cm.
3. 1
dop ban sepeda motor.
4. 1
sterofoam.
5. Isolasi
besar.
6. Doble
tape.
7. Pisau
8. Pompa
9. Air.
D.
CARA KERJA
1. Siapkan dua botol sprite yang
utuh.
a.
Botol a dibiarkan tetap utuh
b.
Botol b dipotong menjadi tiga bagian
2. Botol b yang telah dipotong
direkatkan dengan botol a (Gb. 3).
3. Potonglah stereofom menjadi 4
bagian yang berfungsi sebagai penyangga
(Gb. 4).
4. Letakkan stereofom ke badan
pesawat (Gb. 5) pandangan dari samping. Pandangan dari bawah (Gb. 6).
5. Rakitlah dop ban dengan karet
(gb. 7).
6. Penyempurnaan dengan memberi
sambungan atas dengan sterofoam yang diruncingkan (Gb. 8). Untuk lebih jelasnya
lihat gambar di bawah ini:
|
||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||
|
7. Setelah jadi, siapkan peralatan
untuk percobaan peluncuran roket.
8. Sistematisnya seperti tersebut
di bawah ini:
a. Langsung dipompa sampai terlepas
dan terbang.
b. Diberi air ± 0,25 badan pesawat,
kemudian dipompa sampai terlepas dan terbang.
c. Diberi air ± 0,3 badan pesawat,
kemudian dipompa.
d. Diberi air ± 0,5 badan pesawat,
kemudian dipompa.
e. Diberi air ± 0,6 badan pesawat,
kemudian dipompa.
E.
HASIL KERJA
No
|
Jumlah air dalam badan pesawat
|
Jarak tempuh pesawat (m)
|
1.
|
Langsung dipompa
|
1 m
|
2.
|
0,25 badan pesawat langsung dipompa
|
10 m
|
3.
|
0,3 badan pesawat langsung dipompa
|
15 m
|
4.
|
0,5 badan pesawat langsung dipompa
|
18 m
|
5.
|
0,6 badan pesawat langsung dipompa
|
20 m
|
F.
PEMBAHASAN
1. Roket
yang tidak berisi air jarak tempuh atau jarak luncurnya sangat rendah.
2. Roket
yang berisikan air 0,25 atau 1/4 dari badan pesawat sudah nampak ketinggian
jarak terbangnya yaitu mencapai ± 10
m.
3. Roket
yang berisikan ait 0,3 atau 1/3 dari badan
pesawat mencapai ketinggian ± 15
m.
4. Roket
yang berisikan air 0,5 atau 1/2 dari badan pesawat sudah mulai menurun dengan
ketinggian hanya ± 18
m.
5. Roket
yang berisikan air 0,6 dari badan pesawat ketinggiannya ± 20 m.
6. Titik
puncak ketinggian saat perbandingan volume air adalah 1:6 hingga mencapai 20 m.
7. Setelah
badan roket volumenya ditambah lagi melebihi 1/3 dari badan pesawat maka akan
terjadi jarak tempuh atau jarak luncur roket akan semakin tinggi.
G.
KESIMPULAN
1. Perbandingan
volume air yang kita isikan dengan tekanan udara yang kita berikan sangat
menentukan tinggi rendahnya luncuran roket.
2. Tekanan
udara yang kita pompakan harus disesuaikan dengan volume air agar menghasilkan
luncuran yang maksimal.
3. Berdasarkan
percobaan yang kita lakukan , volume air 30% dari volume botol dengan tekanan
yang cukup menghasilkan luncuran yang paling baik.
H.
KESAN DAN PESAN
1.
Kesan
Pembelajaran melalui kegiatan
praktikum seperti pembuatan roket ini sangat menyenangkan. Bukan hanya materi
pelajaran yang di dapat tetapi juga dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa.
Melalui percobaan ini kita tahu bahwa barang bekas dapat digunakan untuk
membuat sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
2.
Pesan
Kegiatan praktikum pembuatan roket
air ini sudah berjalan dengan baik. Semua kelompok dapat melaksanakannya dengan
lancar walaupun masih ada beberapa kelompok yang kurang berhasil dalam
percobaannya. Mungkin untuk praktikum selanjutnya bisa dilaksanakan lebih baik
lagi, dengan persiapan yang lebih matang sehingga percobaan yang dilaksanakan
sesuai harapan.
I.
REFERENSI
Haryanto.
2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas VI.
Jakarta :
Erlangga.
Warsiti,
dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan
SD Program S1 PGSD. Surakarta :
UNS.
KEGIATAN 2
ALARM BANJIR
Rabu, 11 November 2009
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat membuat model alarm banjir dengan
menerapkan konsep rangkaian listrik.
B. LANDASAN TEORI
Pembuatan alarm banjir menggunakan
konsep sifat-sifat air dimana air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat
yang lebih rendah. Sehingga jangan sampai kita menempatkan peralatan ditempat
yang lebih rendah, juga memanfaatkan sifat benda yaitu terapung, melayang dan
tenggelam. Jadi saklar yang kita gunakan adalah benda yang terapung agar bisa
menyambung arus.
Konsep lain yang digunakan adalah tentang
arus listrik dimana arus listrik dapat mengalir pada raangkaian yang
tertutup. Apabila kutub positif
dihubungkan dengan kutub negative dan dihubungkan dengan kabel maka arus akan
mengalir. Setiap rangkaian listrik membutuhkan sumber energi yang digunakan
dalam praktek anak SD berupa batu baterai yang dirangkai secara paralel.
Apabila dalam suatu konduktor
terjadi perpindahan muatan listrik maka timbullah arus listrik. Bila suatu
baterai atau generator dipasang pada rangkaian tertutup maka arus listrik mengalir
dari kutub positif ke kutub negatif baterai. Arus listrik dalam kawat logam
sesungguhnya merupakan aliran elektron, dan arus diasumsikan terjadi dengan
arah berlawanan dengan arah gerak elektron.
C. ALAT DAN BAHAN
- Botol plastik
- 1 bola pingpong
- Lidi kira-kira 20 cm
- Papan alas 15 x 30 cm
- Seng
- Gunting seng
- Paku 10 cm
- Palu
- Bel listrik
- 4 buah baerai ( 1,5 V )
- Selotip
D.
CARA
KERJA
- Buatlah penampang air dari wadah bening yang tingginya kira-kira 15 cm
- Pasang tiang penyangga, baterai, dan dudukannya pada papan alas seperti pada gambar di atas. Baterai dipasang secara seri.
- Buatlah pelampung dengan cara menusukkan lidi yang telah diruncingkan pada bola pingpong.
- Letakkan botol plastik dan pelampung pada papan alas. Pasang poros pada penyangga.
- Rangkailah empat buah baterai secara seri, dan hubungkan kutub negatif dengan kabel pada ujung lidi pelampung.
- Hubungkan kutub positif dengan kabel pada bel listrik yang telah tersedia. Ujung kabel yang lain pada bel listrik dihubungkan dengan kabel pada ujung lidi pelampung.
- Isilah botol plastik dengan air sampai kabel pada ujung lidi pelampung menyentuh seng pada penyangga.
- Amati apa yang terjadi!
|
E.
HASIL KERJA
Pada saat botol diisi
oleh air, maka akan mendorong pelampung naik dan menyentuh seng pada penyangga,
kemudian secara otomatis bel akan berdering terus menerus yang menandakan
adanya bahaya banjir yang akan datang
karena bertambahnya volume air.
F.
PEMBAHASAN
Kabel pada lidi dan seng pada penyangga berfungsi sebagai
saklar. Ketika wadah
diisi air, pelampung mendorong kabel pada lidi sehingga menyentuh seng. Pada
keadaan ini, rangkaian menjadi tertutup sehingga mengakibatkan bel berdering.
Pelampung dibuat dari bola pingpong agar terapung
dalam air, sehingga mendorong tiang pelampung. Semakin panjang tiang
pelampungnya semakin cepat bel berdering.
G.
KESIMPULAN
1. Alur
listrik dapat mengalir pada rangkaian tertutup.
2. Kabel
pada lidi dan seng pada penyangga berfungsi sebagai sakelar.
3. Ketika
wadah diisi air, pelampung mendorong lidi ke atas sehingga lidi akan menyentuh
seng yang mengakibatkan bel berbunyi.
4. Semakin
panjang tiang pelampung semakin cepat bel berbunyi.
H.
JAWABAN PERTANYAAN
1.
Mengapa pelampung naik ketika botol plastik diisi
air?
Jawab:
Pelampung naik ketika botol plastik diisi air karena mendapat
tekanan dari air yang semakin bertambah
2.
Apakah fungsi pelampung pada alat ini?
Jawab: fungsi pelampung pada alat alarm banjir
adalah sebagai sebagai
pendorong
kabel pada lidi sehingga menyentuh seng
3.
Apa yang terjadi pada bel listrik ketika kabel pada
ujung lidi menyentuh seng?
Jawab: Ketika kabel pada ujung lidi menyentuh seng
maka bel listrik akan
berdering
secara terus menerus yang menandakan peningkatan
volume
air yang berpotensi untuk terjadinya banjir.
4.
Apa yang akan terjadi jika bola
pingpong diganti dengan plastisin?
Jawab: Jika bola pingpong diganti dengan plastisin,
maka bel tidak akan
berdering
karena plastisin tidak terapung dalam air, sehingga
tidak
mampu mendorong tiang pelampung untuk menyentuh seng.
5.
Mengapa ketika ujung kabel pada lidi tidak menyentuh
seng, bel tidak berdering ?
Jawab: Ketika ujung kabel pada lidi tidak menyentuh
seng, bel tidak
berdering
karena ujung kabel pada lidi berfungsi sebagai sakelar
sehingga
rangkaian tidak tertutup dan arus listrik tidak mengalir
untuk
membunyikan alarm.
6.
Bagaimana caranya agar bel cepat berdering meskipun
air dalam pelampung naik beberapa cm saja?
Jawab: Agar bel cepat berdering meskipun air dalam
penampung naik
beberapa
cm saja adalah dengan cara memanjangkan tiang
pelampung
(lidi).
I.
KESAN DAN PESAN
1.
Kesan
Pembelajaran melalui kegiatan
praktikum seperti pembuatan alarm banjir ini sangat menyenangkan dan berguna
sekali dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya materi pelajaran yang di dapat
tetapi juga dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa. Melalui percobaan ini
kita tahu cara membuat alarm banjir yang sangat diperlukan untuk mengetahui
datangnya bencana banjir.
2.
Pesan
Kegiatan praktikum pembuatan alarm
banjir berjalan cukup baik. Namun masih banyak yang perlu ditingkatan lagi.
Dalam percobaan ini ada beberapa kelompok yang belum bisa melaksanakan
percobaan dengan baik seperti alarm yang tidak berbunyi, kesalahan dalam
menyusun batu baterai sehingga perlu diadakannya bimbingan untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa dalam pembuatan rangkaian alarm banjir.
J.
REFERENSI
Haryanto.
2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV.
Jakarta: Erlangga.
Warsiti,
dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan
SD Program S1 PGSD. Surakarta :
UNS.
KEGIATAN 2
SIRINE
Rabu, 4 November 2009
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum pembuatan sirine yaitu mengenalkan kepada mahasiswa
tentang alat-alat elektronik dalam bentuk sederhana berupa pembuatan sirine
yang dirangkai sederhana dengan pemahaman konsep arus listrik dalam kondisi
tertutup maupun terbuka.
B. LANDASAN TEORI
Pesawat radio, amplifier, tape recorder, sirine, dan pesawat-pesawat
lainnya terdiri dari suatu rangkaian alat-alat elektronik tertentu.
Masing-masing dari alat tersebut mempunyai bentuk dan sifat satu sama lain yang
berbeda.
1. Penahan (Resistor-weerstand)
Penahan
ialah auatu alat yang gunanya untuk mengurangi tegangan atau arus listrik. Di
dalam praktek terdapat dua macam penahan, penahan yang dibuat dari lapisan
grafit dan penahan berupa gulungan kawat nikkeline. Nilai dari penahan ditulis
pada badan penahan. Pada penahan grafit besar nilainya seringkali dinyatakan
dengan sandi (code).
Cara
membaca sandi penahan yaitu dengan melihat gelang atau lingkaran warna yang
masing-masing warna mempunyai arti sebagai berikut:
a. Coklat berarti
angka 1
b. Merah berarti
angka 2
c. Orange berarti
angka 3
d. Kuning berarti
angka 4
e. Hijau berarti
angka 5
f. Biru berarti
angka 6
g. Ungu berarti
angka 7
h. Abu-abu berarti
angka 8
i.
Putih berarti angka 9
j.
Hitam berarti angka 0
Menyatakan perubahan nilai (Toleransi) 10 %
berarti perak
Menyatakan perubahan nilai (Toleransi) 5 %
berarti emas
Susunan gelang-gelang berwarna diartikan satu
persatu menuju ke gelang yang berwarna perak dan emas.
2. Kondensator
a. Kondesator Keramik
Kondensator ini mempunyai isolasi dari bahan keramik yang mempunyai
diellektrika konstanta tinggi. Kondensator keramik umumnya berbentuk kecil
dengan bahan tembaga berbentuk lingkaran kawat kecil, sebagai pelalunya. Pada
bentuk yang lain pelalui tersebut dibuat dari lempengan tembaga yang amat tipis.
b. Kondensator Kertas
Kondensator kertas terdiri dari dua gulungan pita logam (stainol),
seperti yang dipakai untuk bungkus rokok yang mengkilap. Kedua gulungan tidak
berhubungan satu sama lain dan berfungsi sebagai pelalunya. Kondensator jenis
ini memakai isolasi dari kertas minyak.
c. Kondensator Elektrolit
Kondensator elektrolit umumnya berbentuk tabung dan memakai cairan
elektrolit sebagai dielektrikumnya. Cairan elektrolit pada dasarnya bukan
bersifat benda isolator, tetapi bersifat pelalu.
d. Kondensator Variabel
Kondensator variabel terdiri dari sebuah rangkaian keeping-keping plat
logam tipis yang berhubungan satu sama lain. Sebuah rangkaian plat-plat
berfungsi sebagai plat negative dan sebuah rangkaian plat-plat lainnya
berfungsi sebagai plat positif. Kondensator ini memakai isolasi udara rangkaian
plat negative dapat dirubah-rubah dengan jalan memutar sebuah as.
e. Kondensator Trimmer
Kondensator trimmer terdiri dari dua buah keeping plat logam tipis
yang terpisah satu sama lainnya dengan isolasi udara. Dengan jalan memutar
sebuah sekrup yang ada di kondensator tersebut memakai obeng, alat negatifnya
dapat digeser ke luar atau digeser masuk hingga dapat meliputi luas plat
positifnya. Dengan demikian kapasitet kondensator dapat diatur atau ditrimmer.
3. Diode
Diode
dibuat dari dua macam Kristal. Kristal positif dan negative. Bagian positif P
disebut anode dan bagian negatif N bernama katode.
4. Transistor PNP dan Transistor NPN
Transistor
terdiri dari tiga buah lapisan dari bahan setengah pelalu P dan N yang
dihubungkan secara bersisipan. Dengan demikian ada dua macam jenis transistor,
yaitu:
a. Transistor PNP
Arus
bersifat positif sehingga emitornya harus dihubungkan ke plus sumber aliran.
b. Transistor NPN
Arus
bersifat negative sehingga emitornya harus dihubungkan ke min sumber aliran.
C. ALAT DAN BAHAN
1.
Komponen
sirine 1 bunyi
2.
Solder
3.
Batu
baterai
4.
Speaker
5.
Ampelas
D. CARA KERJA
1. Ampelas
komponen sebelum disolder.
2. Rangkai
komponen-komponen sirine dengan menggunakan solder sesuai dengan tempatnya
masing-masing.
3. Hubungkan
rangkaian yang sudah jadi dengan batu baterai dan speaker agar bunyi yang
dihasilkan dapat terdengar.
E. HASIL KERJA
Setelah komponen disusun berdasarkan
tempatnya dengan menggunakan solder dan dihubungkan dengan batu baterai dan
speaker akhirnya menghasilkan bunyi yaitu suara burung.
F. PEMBAHASAN
Sebelum komponen disolder harus
diampelas terlebih dahulu supaya sewaktu dipasang mudah menempel (tidak mudah
lepas) sehingga rangkaian terpasang dengan baik.
G. KESIMPULAN
Sirine terdiri dari suatu rangkaian
alat-alat elektronik tertentu yang mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda satu
sama lainnya. Alat-alat elektroniknya yaitu terdiri dari resistor, kondensator,
diode, transistor PNP, dan transistor NPN.
H. KESAN DAN SARAN
1.
Kesan
Pembelajaran melalui kegiatan
praktikum seperti pembuatan sirine ini sangat menyenangkan dan berguna sekali
dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya materi pelajaran yang di dapat tetapi
juga dapat mengetahui komponen-komponen listrik sehingga dapat membuat sirine,
bel listrik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Saran
Kegiatan praktikum pembuatan sirine
berjalan cukup baik. Namun masih banyak yang perlu ditingkatan lagi. Dalam
percobaan ini ada sebagian besar kelompok belum bisa melaksanakan percobaan
dengan baik seperti merangkai komponen-komponennya tidak sesuai dengan
petunjuk, cara menyolder, sehingga perlu diadakannya bimbingan untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam pembuatan rangkaian sirine.
I. REFERENSI
Haryanto.
2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV.
Jakarta :
Erlangga.
Warsiti,
dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan
SD Program S1 PGSD. Surakarta :
UNS.
KEGIATAN 3
KEGIATAN 3
UJI MAKANAN
(Karbohidrat, Lemak, dan Protein)
Rabu, 25 November 2009
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum kegiatan uji coba
zat makanan adalah dapat mengidentifikasi zat makanan yang terdapat di dalam
berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya melakukan uji zat-zat
makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci mahasiswa dapat melakukan
hal-hal sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
2.
Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dijadikan sumber karbohidrat.
3.
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
4.
Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dijadikan sumber lemak.
5.
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.
6.
Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dijadikan sumber protein.
B. LANDASAN TEORI
Agar tubuh sehat dan tumbuh
secara normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Keenam zat makanan tersebut dapat
kita peroleh dari berbagai bahan makanan. Suatu bahan makanan dapat mengandung
satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu
saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat
makanan tertentu. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu
pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan
makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Karbohidrat merupakan senyawa
yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Umumnya dimiliki oleh
tumbuhan. Tepung atau amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang
merupakan bagian utama dari bahan makanan: gandum, jagung, kentang, ubi,
singkong, padi, dan lain-lain. Keberadaan amilum di dalam bahan makanan diuji
dengan pemberian larutan yodium dalam KL. Larutan yodium menyebabkan amilum
berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi, bahan makanan yang mengandung amilum
jika ditetesi oleh larutan yodium dalam KL akan berubah warnanya menjadi
biru-ungu atau biru. Agar perubahan warna itu dapat diidentifikasi hendaknya
mengusahakan untuk memilih bahan makanan yang berwarna putih. Hal yang perlu
mendapat perhatian dalam penggunaan larutan yodium adalah agar selalu ingat
bahwa larutan yodium beracun dan jika terlalu pekat dapat membuat iritasi pada
kulit.
Seperti juga karbohidrat, lemak
merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen dengan
struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai
bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan makanan
yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang berasal dari hewan yang
mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim, susu, mentega, dan sebagainya.
Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah
minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan
sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan
terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada
kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas
akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena
minyak tidak menguap. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian
sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.
Protein merupakan zat makanan
penting untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang rusak dan
sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu, daging,
kacang-kacangan, dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau
disimpan sebagai cadangan makanan dalam tubuh. Jadi harus dikonsumsi secara
terarur. Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara
pembakaran bahan yang diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat.
Perlu diingat bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun, jadi hati-hatilah
jangan sampai tertelan. Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar akan
menghasilkan seperti bau bulu ayam yang terbakar. Bau tersebut menandakan bau
protein yang terbakar. Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap
bahan makanan yang diuji sebelum diberi larutan air kapur dulu baru kemudian
diberi larutan tembaga sulfat. Dengan pemberian air kapur dan larutan tembaga
sulfat akan terbentuk adanya warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi
semakin tinggi kadar protein dalam bahan yang diuji tersebut.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat
dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan
istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi
kandungan nutrient dalam makanan adalah:
- Lugol/kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis
amilum (tepung)
- Benedict/fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan
kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
- Millon/Molisch/Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
- Sudan III/etanol/kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung
lemak/minyak
- Metilen Blue
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung
vitamin C
C. ALAT DAN BAHAN
1. Uji Karbihidrat
a. Piring plastik
b. Pipet
c. Pisang
d. Apel
e. Nasi
f. Telur rebus
g. Tahu putih
h. Margarin
i.
Biscuit
j.
Tepung
terigu
k. Gula pasir
l.
Kentang
m. Kalium Yodida 0,1 M
2. Uji Lemak
a. Piring plastik
b. Pipet
c. Kertas payung 10 x 10 cm
d. Kemiri
e. Margarin
f. Wortel
g. Seledri
h. Biji jagung kering
i.
Singkong
kering
j.
Kacang
tanah yang telah dikupas kering
k. Papaya
l.
Santan
m. Air
n. Senter
o. Lilin
p. Korek api
q. Sendok
3. Uji Protein
a. Piring plastik
b. Pipet
c. Lilin
d. Alas gelas
e. Cangkir plastik
f. Penjepit tabung
g. Korek api
h. Sendok makan
i.
Air
j.
Air
kapur
k. Gula pasir
l.
Putih
telur direbus
m. Roti
n. Tempe
o. Daging ayam
p. Tepung terigu
q. Tembaga sulfat
r.
Bulu
ayam
s. Seledri
t.
Kangkung
D. CARA KERJA
1. Uji Karbohidrat
a. Susun bahan makanan yang akan diuji
di atas piring plastik.
b. Tulis warna setiap bahan makanan
pada tabel pengamatan.
c. Tetesi bahan makanan tersebut dengan yodium.
2. Uji Lemak
a. Ambil 2 buah kertas payung umuran 10
x 10 cm.
b. Teteskan air dengan menggunakan
pipet di atas salah satu kertas payung.
c. Teteskan minyak dengan menggunakan
pipet di kertas payung yang satunya.
d. Diamkan selama ±10 menit, amati
perubahan yang terjadi pada permukaan kertas.
e. Ambillah kesepuluh kertas payung,
berilah nomor dan jenis bahan makanan (1) Kemiri, (2) Margarin, (3) Seledri,
(4) Wortel, (5) Biji jagung kering, (6) Singkong kering, (7) Kacang tanah
kering, (8) Pepaya, (9) Santan, dan (10) Susu.
f. Haluskan kemiri, tekan-tekan di atas
kertas payung, diamkan ±5-10 menit, begitu juga dengan bahan makanan yang
keras.
g. Cairkan margarin di atas api lilin
dengan menggunakan sendok, teteskan cairan margarin di atas kertas payung,
diamkan ±5-10 menit.
h. Setelah ±10 menit, amati kertas satu
persatu. Gunakan senter untuk melihat noda yang ditinggalkan bahan makanan
tersebut dan catat hasilnya pada tabel pengamatan.
3. Uji Protein
a. Melalui Pembakaran
1) Nyalakan lilin.
2) Bakarlah bulu ayam di atas lili
menggunakan penjepit. Gunakan bau bulu ayam terbakar sebagai kontrol.
3) Bakarlah satu persatu bahan makanan
yang akan diuji.
b. Menggunakan Tembaga Sulfat
1) Larutkan 2 sendok makan tembaga
sulfat ke dalam 1 cangkir air.
2) Letakkan bahan makanan yang akan
diuji di atas piring.
3) Siapkan 2 pipet, yang 1 untuk
mengambil air kapur, yang satu untuk mengambil tembaga sulfat.
4) Teteskan air kapur ±2 tetes pada
setiap bahan makanan.
5) Teteskan tembaga sulfat ±2 tetes
pada setiap bahan makanan.
6) Amati perubahan warna yang terjadi!
E. HASIL KERJA
Tabel pengamatan Uji Karbohidrat
No
|
Bahan Makanan
|
Warna
|
|
Sebelum ditetesi yodium
|
Sesudah ditetesi yodium
|
||
1.
|
Pisang
|
Kuning
|
Ungu
|
2.
|
Apel
|
Putih kekuningan
|
Kuning
|
3.
|
Nasi
|
Putih
|
Ungu
|
4.
|
Telur rebus
|
Putih
|
Putih
|
5.
|
Tahu putih
|
Putih kecoklatan
|
Putih kecoklatan
|
6.
|
Margarin
|
Kuning
|
Kuning
|
7.
|
Biskuit
|
Coklat
|
Ungu
|
8.
|
Tepung terigu
|
Putih
|
Ungu
|
9.
|
Gula pasir
|
Putih kecoklatan
|
Coklat
|
10.
|
Kentang
|
Kuning
|
Ungu
|
Tabel pengamatan Uji Lemak
No
|
Bahan Makanan
|
Meninggalkan noda minyak
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1.
|
Kemiri
|
√
|
|
2.
|
Margarin
|
√
|
|
3.
|
Seledri
|
|
√
|
4.
|
Wortel
|
|
√
|
5.
|
Biji jagung kering
|
|
√
|
6.
|
Kacang tanah kering
|
√
|
|
7.
|
Papaya
|
|
√
|
8.
|
Singkong
|
|
√
|
9.
|
Santan
|
√
|
|
10.
|
Susu
|
√
|
|
Tabel pengamatan Uji Protein melalui
Pembakaran
No
|
Bahan Makanan
|
Menghasilkan bau seperti bulu ayam
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1.
|
Seledri
|
|
√
|
2.
|
Kangkung
|
|
√
|
3.
|
Putih telur
|
√
|
|
4.
|
Roti
|
√
|
|
5.
|
|
√
|
|
6.
|
Daging ayam
|
√
|
|
Tabel pengamatan Uji Protein
menggunakan Tembaga Sulfat
No
|
Bahan Makanan
|
Warna
|
|
Sebelum ditetesi air kapur dan
tembaga sulfat
|
Sesudah ditetesi air kapur dan
tembaga sulfat
|
||
1.
|
Gula pasir
|
Putih
|
Biru
|
2.
|
Putih telur
|
Putih
|
Biru
|
3.
|
Roti
|
Kuning
|
Biru
|
4.
|
|
Putih
|
Biru
|
5.
|
Daging ayam
|
Merah
|
Biru
|
6.
|
Tepung terigu
|
Putih
|
Biru
|
F. PEMBAHASAN
Dalam uji karbohidrat dengan
ditetesi menggunakan yodium, bahan-bahan makanan setelah ditetesi dengan yodium
berubah warna menjadi hitam. Bahan-bahan makan yang mengandung karbohidrat
dalam percobaan yaitu: pisang, nasi, tahu putih, biskuit, tepung terigu, dan
kentang. Sedangkan bahan lain seperti apel, putih telur rebus, margarin, gula
pasir, setelah ditetesi dengan yodium menjadi berwarna coklat karena tidak
mengandung karbohidrat.
Percobaan uji lemak menggunakan
kertas. Bahan-bahan dioleskan pada kertas kemudian diamati. Bahan-bahan seperti
kemiri, margarin, kacang tanah kering, santan dan susu setelah dioleskan pada
kertas meninggalkan noda yang transparan pada kertas, ini membuktikan bahwa
bahan-bahan tersebut mengandung lemak. Seledri, wortel, biji jagung kering,
singkong kering, pepaya setelah dioleskan pada kertas tidak meninggalkan noda.
Uji protein melalui pembakaran yaitu
dengan membakar bahan-bahan. Jika bahan-bahan setelah dibakar menghasilkan bau
yang seperti bulu ayam dibakar maka bahan tersebut mengandung protein. Bahan
makanan yang mengeluarkan bau seperti bau bulu ayam jika dibakar yaitu: putih
telur, roti, tempe, dan daging ayam.
Uji protein yang kedua yaitu dengan
menggunakan air kapur dan tembaga sulfat. Jika ditetesi dengan air kapur dan
tembaga sulfat maka bahan makanan tersebut akan berubah warna. Bahan makanan
yang mengandung protein adalah gula pasir, putih telur, roti, tempe, daging
ayam, dan tepung terigu.
G. KESIMPULAN
Suatu bahan makanan mengandung karbohidrat
jika ditetesi larutan yodium berubah warna menjadi hitam atau biru atau ungu. Setelah dilakukan pengujian ,
maka bahan makanan yang mengandung amilum/karbohidrat
diantaranya: pisang, nasi , tahu putih, biskuit , tepung terigu , dan kentang.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
suatu bahan makanan dapat diuji kandungan lemaknya dengan mengoleskannya pada
kertas coklat. Jika setelah beberapa menit bahan makanan meninggalkan bekas
pada kertas, maka dapat dipastikan bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Adapun contoh bahan makanan yang mengandung lemak adalah kemiri , margarin ,
kacang tanah kering , santan, dan
susu.
|
H. JAWABAN PERTANYAAN
1.
Jelaskan apa yang
dimaksud makanan bergizi?
Jawab: makanan bergizi adalah makanan yang
mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air/mineral.
2.
Sebutkan 5 jenis bahan
makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat!
Jawab:
gandum, nasi, kentang, roti, coklat
3.
Sebutkan 5 jenis bahan
makanan yang dapat dijadikan sumber lemak!
Jawab: minyak kelapa, kacang tanah,
margarin, susu, keju.
4.
Sebutkan 5 jenis bahan
makanan yang dapat dijadikan sumber protein!
Jawab: daging, hati, ayam, tempe, tahu.
5.
Apa ciri-ciri dari
sumber bahan makanan yang mengandung lemak?
Jawab: bahan makanan
mengandung lemak apabila dipegang terasa licin, dan jika ditempelkan pada
kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas.
I. KESAN DAN PESAN
1.
Kesan
Menurut saya kegiatan seperti ini
sangat bermanfaat bagi kita terutama dalam kehidupan sehari-hari karena
menyangkut kebutuhan kita yaitu makan. Melalui percobaan ini, dapat menambah
wawasan kita tentang bahan makanan yang sehat untuk dikonsumsi sehari-hari yang
mengandung karbohidrat, lemak, dan protein.
2.
Pesan
Praktikum uji makanan sudah baik,
cara membuktikan bahan makanan mengandung karbohidrat, lemak, dan protein sudah
dijelaskan secara rinci. Namun, dalam pelaksanaannya kurang runtut sehingga
sedikit membingungkan. Untuk bahan makanannya lebih bervariasi lagi sehingga
pemahaman tentang kandungan karbohidrat, lemak, dan protein dalam makanan lebih
luas.
J. REFERENSI
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Erlangga.
KEGIATAN 4
FERMENTASI
(Pembuatan Tape Ketan dan Tempe)
Rabu, 2 Desember 2009
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan percobaan membuat
tempe dan tape ketan diharapkan dapat:
1.
Mengidentifikasi
proses pembuatan tempe dan tape.
2.
Menjelaskan
kondisi untuk membuat tempe dan tape.
3.
Mengelompokkan
jenis fermentasi berdasarkan hasilnya.
B. LANDASAN TEORI
Pembuatan tempe dan tape
(baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses
fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses
fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan
sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah
proses pembuatan tape, tempe, yoghurt,
dan tahu.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi
yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan
yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi
beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi
dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja
yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat
dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Dari hasil akhir
fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi
asam laktat/asam susu dan fermentasi
alkohol.
1. Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam
laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini
dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.
Reaksinya:
Reaksinya:
C6H12O6 ————> 2C2H5OCOOH + Energi
enzim
enzim
Prosesnya:
a.
Glukosa ————> asam piruvat (proses Glikolisis)
enzim
C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi
C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi
b.
Dehidrogenasi asam piravat akan
terbentuk asam laktat.
2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD
piruvat
dehidrogenasa
piruvat
dehidrogenasa
Energi yang terbentak dari glikolisis
hingga terbentuk asam laktat:
8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.
2.
Fermentasi Alkohol
Pada beberapa
mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana, karena asam piruvat diubah
menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol.
Dalam fermentasi
alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP,
bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38
molekul ATP.
Reaksinya:
a.
Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)
b.
Dekarbeksilasi asam piruvat.
Asampiruvat asetaldehid + CO2.
piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
c.
Asetaldehid oleh
alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol
(etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 2 C2HsOH + 2 NAD.
alkohol dehidrogenase
(etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 2 C2HsOH + 2 NAD.
alkohol dehidrogenase
enzim
Ringkasan
reaksi:
C6H12O6 ———>
2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi
3.
Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi asam cuka
merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob.
Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang
dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi
alkohol secara anaerob.
Reaksi:
aerob
C6H12O6 ——> 2 C2H5OH ————> 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
(glukosa) bakteri asam cuka asam cuka
aerob
C6H12O6 ——> 2 C2H5OH ————> 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
(glukosa) bakteri asam cuka asam cuka
C. ALAT DAN BAHAN
1. Pembuatan Tape
a. Peralatan memasak
b. Daun pisang
c. Beras ketan
d. Ragi tape
2. Pembuatan Tempe
a. Peralatan memasak
b. Daun pisang
c. Kedelai
D. CARA KERJA
1.
Pembuatan
Tape
b. Ketan direndam selama semalam.
|
e. Ketan yang telah ditaburi ragi kemudian
dibungkus dengan daun pisang atau dimasukkan ke dalam stoples.
f. Difermentasi selama 3 hari di tempat
yang teduh, tidak lembab, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Selama
proses fermentasi berlangsung tutup yang dipakai untuk membungkus tape tidak
boleh sering dibuka.
2.
Pembuatan
Tempe
a. Siapkan semua peralatan yang
digunakan untuk membuat tempe dalam keadaan bersih dan kering.
b. Rendam kedelai selama ± 1 malam.
c. Kedelai direbus, kemudian kulit
arinya dikupas, dicuci sampai bersih.
d. Kedelai yang bersih dibiarkan sampai
dingin. Kedelai siap ditaburi ragi tempe.
e. Kedelai dibungkus dengan daun pisang
atau plastik.
f. Difermentasikan selama 3 hari di tempat yang
teduh, tidak lembab, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Selama proses
fermentasi kedelai tidak boleh sering dibuka.
E. HASIL KERJA
a. Tabel Pengamatan pembuatan tape
Hari ke-
|
Suhu
|
Bau
|
Rasa
|
Ket.
|
Awal
|
33
|
Bau ketan
|
Tawar
|
|
Akhir
|
35
|
Bau alkohol
menyengat
|
Asam
|
|
b. Tabel
Pengamatan pembuatan tempe
Hari ke-
|
Suhu
|
Bau
|
Rasa
|
Ket.
|
Awal
|
33
|
kedelai
|
Tawar
|
|
Akhir
|
35
|
Tempe jadi
|
Tawar
|
|
F.
PEMBAHASAN
1.
Pembuatan
Tape
a.
Pada
saat mencampur ragi dengan ketan harus rata sehingga proses fermentasinya
merata sehingga hasilnya bagus.
b.
Bau
yang dihasilkan setelah proses fermentasi sama yaitu bau ketan.
c.
Sebelum
ditaburi ragi, rasa ketan masih tawar. Setelah difermentasi rasanya menjadi
asam dan menghasilkan cairan yang asam pula.
2.
Pembuatan
Tempe
a. Pada saat mencampur ragi dengan
kedelai harus rata sehingga proses fermentasinya merata sehingga hasilnya
bagus.
b. Bau yang dihasilkan sebelum dan
sesudah proses fermentasi sama yaitu bau kedelai.
c. Sebelum dan sesudah fermentasi
rasanya juga sama yaitu tawar.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan ada tidaknya alkohol,
fermentasi dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Fermentasi Aerob
Fermentasi dengan alkohol, seperti
pembuatan tape ketan.
2. Fermentasi Anaerob
Fermentasi tanpa alksohol, seperti
pembuatan tempe.
H. KESAN DAN PESAN
1.
Kesan
Menurut saya kegiatan seperti ini
sangat bermanfaat. Melalui percobaan ini kita tahu bagaimana cara membuat tape
dan tempe yang benar. Meningkatkan pemahaman tentang proses fermentasi dengan
bantuan ragi, bukan sekedar teori.
2.
Pesan
Praktikum uji makanan sudah cukup
baik namun pada saat melakukan percobaan hanya dimulai dari mencampur ragi ke
dalam ketan dan kedelai sehingga proses sebelumnya tidak tahu karena tidak
dilakukan secara langsung. Dalam pembuatan tape ketan tidak menggunakan gula
sehingga rasa yang dihasilkan kurang manis hanya asam.
I. REFERENSI
Haryanto.
2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas III.
Jakarta: Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi
Diakses pada tanggal 24 Desember 2009.
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0118
%20Bio%203-1g.htm Diakses pada tanggal 24 Desember 2009.
Warsiti, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan SD Program S1
PGSD. Surakarta: UNS.
KEGIATAN 5
AMANKAH MAKANANKU
Rabu, 9 Desember 2009
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan percobaan tentang
amankah makananku, diharapkan dapat:
1.
Membuktikan
kandungan boraks di dalam bahan makanan.
2.
Memilih
makanan sehat berdasarkan informasi yang dimiliki.
B. LANDASAN TEORI
Zat aditif adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dengan
maksud meningkatkan cita rasa, tampilan, daya simpan, dan lain-lain.
Macam-Macam Zat
Aditif:
1.
Zat aditif alami
Zat aditif alami
adalah zat aditif yang dibuat dari bahan-bahan alami.
- Zat aditif buatan
Zat aditif
buatan adalah zat aditif yang dibuat dari bahan-bahan kimia.
Macam-macam zat
aditif pada makanan, antara lain:
- Pewarna
Adalah bahan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan,
sehingga makanan tersebut lebih menarik.
Contoh :
Pewarna alami:
daun suji, kunyit, daun jati, daun pandan
Pewarna buatan:
eritrosin, biru berlian
2.
Penyedap rasa dan aroma serta
penguat rasa
Adalah bahan
yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa dan aroma makanan.
Contoh:
Penyedap rasa
dan aroma: isoamil asetat, butil butirat
Penguat rasa:
MSG
3.
Pemanis buatan
Adalah bahan
yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan.
Contoh :
sakarin, natrium
4.
Pengawet
Adalah bahan
yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman terhadap makanan
yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh:
Pengawet alami: garam,
kapur sirih (enjet)
Pengawet buatan:
formalin, boraks
5.
Pengemulsi, pemantap dan
pengental
Adalah bahan
yang dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen
pada makanan.
Contoh:
agar-agar, gelatine, dan gom arab
6.
Pemutih dan pematang tepung
Adalah bahan
yang dapat mempercepat proses dan pemutih dan atau pematang tepung sehingga
dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
Contoh: asam
askorbat, kalium bromat
7.
Pengatur keasaman
Adalah yang
dapat mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman makanan.
Contoh:
aluminium silikat
8.
Pengeras
Adalah bahan
yang dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Contoh:
aluminium amonium sulfat
FORMALIN DAN BORAKS
1.
Formalin
a.
Pengertian formalin
Formalin adalah:
1)
Larutan formaldehid dalam air
dengan kadar antara 10%- 40%.
2)
cairan dalm suhu ruangan, tidak
berwarna, bau sangat menyengat, mudah larut dalam air alkohol.
b.
Penggunaan formalin
Formalin
digunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembsami
serangga, dan digunakan di industri tekstil dan kayu lapis.
c.
Pengaruh formalin terhadap kesehatan
1)
Jika terhirup: rasa terbakar
pada hidung dan tenggorokan, sukar
bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
2)
Jika terkena kulit:
kemerah-merahan, gatal, kulit terbakar.
3)
Jika terkena mata:
kemerah-merahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.
4)
Jika tertelan: mual, muntah,
perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati,
kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma, dan
kematian.
2.
Boraks
a.
Pengertian boraks
Boraks adalah
serbuk kristal putih, tidak betbau, larut daam air, tidak larut dalam alkohol,
PH = 9,5.
b.
Penggunaan boraks
Boraks dipakai sebagai pengawet kayu, anti
septik kayu dan pengusir kecoa.
c.
Pengaruh terhadap kesehatan :
1)
Tanda dan gejala akut :
a)
Muntah
b)
Diare
c)
Merah dilendir
d)
Konvulsi
e)
Depresi SSP (Susunan Syaraf
Pusat)
2)
Tanda dan gejala kronis
a)
Nafsu makan menurun
b)
Gangguan pencernaan
c)
Gangguan SSP (bingung dan
bodoh)
d)
Anemia
e)
Rambut rontok
f)
Kanker
d.
Contoh makanan yang mengandung
boraks :
1)
Bakso:
a)
memiliki kekenyalan khas
b)
sangat renyah dan disukai
c)
tahan lama
2)
Kerupuk:
a)
kalau digoreng akan mengembang
dan empuk
b)
teksturnya bagus dan renyah
3.
Dampak Penggunaan Zat
Aditif
a.
Dampak Positif
Jika digunakan
pada:
1.
Makanan: Dapat meningkatkan
kualitas makanan, artinya memperbaiki bentuk, rasa, dan menjadikan makanan
tahan lama.
2.
Bukan makanan: Pengawet dan antiseptik kayu, membuat tahan
lama benda, dan menghindarkannya dari
serangga.
b.
Dampak Negatif
Dampak negatif penggunaan zat aditif secara berlebihan:
1.
Pemakaian zat pewarna pada
kembang gula dan pop corn secara berlebihan menyebabkan anak menderita diare.
2.
Pemakaian garam siklamat
menyebabkan kanker dan tumor.
3.
Kelebihan zat pengawet akan
mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit misalnya
kanker.
4.
Kelebihan MSG menyebabkan
sindrom restauran Cina.
5.
Pewarna sintesis yang
berlebihan menyebabkan kasnker kandung kemih/kelainan pada ginjal.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Pisau
2. Piring
3. Kain putih/kain kaos
4. Pipet
5. Alat penumbuk/parut
6. Kunyit
7. Boraks
8. Air
9. Mie kuning
10. Mie putih
11. Kerupuk
12. Bakso
13. Tahu
D. CARA KERJA
1.
Kupaslah
kunyit, tumbuk atau parut kunyit sampai halus dan beri sedikit air. Bungkuslah
kunyit dengan kain putih, lalu diperas untuk memperoleh air kunyit.
2. Buatlah
larutan boraks dengan cara memasukkan sedikit boraks ke dalam satu sendok air.
3. Campurkan
lima tetes larutan kunyit dengan lima tetes larutan boraks. Aduk kedua larutan
itu hingga rata dan berwarna merah kecoklatan. Larutan berwarna merah kecoklatan
itu dapat dijadikan indikator adanya kandungan borak dalam bahan makanan.
4.
Tumbuklah
bahan makanan yang akan diuji hingga alus, dan letakkan di atas piring.
Usahakan masing-masing bahan makanan tidak saling bercampur satu sama lain.
5. Dengan menggunakan pipet, teteskanlah air kunyit ke atas
bahan makanan yang telah dihaluskan tadi. Amati
dan catat perubahan warna yang terjadi.
6. Catatan: Bahan
makanan yang berubah warna menjadi merah kecoklatan setelah ditetesi air kunyit
diduga mengandung boraks.
7. Catat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan!
E. HASIL KERJA
No
|
Jenis Bahan Makanan
|
Kandungan Boraks
|
|
+
|
-
|
||
1.
|
Mie kuning
|
√
|
|
2.
|
Mie putih
|
|
√
|
3.
|
Kerupuk
|
√
|
|
4.
|
Bakso
|
|
√
|
5.
|
Tahu
|
|
√
|
F. PEMBAHASAN
Bahan makanan yang sehat adalah bahan makanan yang
tidak mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh. Seperti boraks atau
formalin. Bahan makanan yang mengandung boraks dapat diketahui dengan cara
ditetesi air kunyit. Air kunyit mengandung kurkumin yang berfungsi sebagai
indikator untuk menentukan adanya kandungan boraks atau tidak dalam di dalam
makanan. Pada kondisi asam, kurkumin akan berwarna kuning, dan dalam keadaan
basa akan berwarna merah kecoklatan, sehingga air kinyit dapat dijadikan
indikator adanya asam basa. Dan booraks bersifat basa, sehingga bila dicampur
dengan air kunyit warnanya akan berubah menjadi merah kecoklatan dab membentuk
senyawa baru yang disebut dengan borokurkumin. Dari hasil percobaan dapat
diketahui bahwa makanan yang banyak mengandung boraks adalah mie kuning.
G. KESIMPULAN
Boraks bukanlah bahan makanan,
melainkan bahan pengawet. Boraks adalah suatu senyawa kimia yang dapat
menyebabkan rasa gurih dan menimbulkan sifat kenyal pada daging. Boraks sering
digunakan untuk meningkatkan rasa gurih, kenyal serta pengawet bahan makanan
tertentu seperti mie kuning dan kerupuk.
H. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bahan
makanan manakah yang mengandung boraks?
Jawab:
mie kuning dan kerupuk.
2. Bahan
makanan manakah yang tidak mengandung boraks?
Jawab:
mie putih, bakso, dan tahu.
3. Menurutmu,
apakah ada cara lain untuk mengawetkan bahan makanan?
Jawab:
ada, dengan cara pengasapan, diasinkan,
dibuat manisan.
4. Borak
berbahaya bagi tubuh, bahan makanan manakah yang sebaiknya tidak dimakan?
Jawab:
mie kuning dan krupuk.
I. KESAN DAN PESAN
1. Kesan
Menurut saya kegiatan seperti ini
sangat bermanfaat. Melalui percobaan ini, dapat menambah wawasan kita tentang
bahan makanan yang sehat untuk dikonsumsi sehari-hari. Kita menjadi lebih
selektif dalam memilih bahan makanan, dengan melihat ciri-cirinya kita bisa
membedakan bahan makanan yang menggunakan pengawet seperti boraks.
2. Pesan
Kegiatan praktikum sudah berjalan
dengan baik, cara membuktikan bahan makanan yang mengandung bahan pengawet
sudah dijelaskan secara rinci. Namun dalam pelaksanaannya, kita hanya
meneteskan larutan boraks yang sudah dicampur dengan air kunyit sehingga kita
kurang paham tentang cara pembuatan larutan tersebut.
J. REFERENSI
Haryanto.
2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta: Erlangga.
Warsiti,
dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan
SD Program S1 PGSD. Surakarta: UNS.
KEGIATAN 6
RESPIRASI
Rabu, 9 Desember 2009
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan dapat:
1.
Membuat model pernapasan
manusia.
2.
Mendemonstrasikan proses
pernapasan pada manusia.
3.
Menyimpulkan proses pernapasan
manusia.
4.
Menjelaskan faktor yang
mempengaruhi kecepatan pernapasan.
B. LANDASAN TEORI
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Fungsi utama pernafasan pada manusia adalah
mengambil oksigen dari luar tubuh dan mengeluarkan oksigen ke luar tubuh. Jika
otot diantara tulang rusuk berinteraksi, maka tulang-tulang rusuk akan
terangkat dan membesar disertai dengan kontraksinya otot diafragma dan
meningkatkan volume rongga dada sehingga memungkinkan jaringan paru-paru
mengembang. Ketika paru-paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru menurun.
Apabila otot diantara tulang rusuk dan diafragma dalam keadaan relax (tidak
berkontraksi) volume rongga dada menurun. Dengan demikian pergerakan pernafasan
memasukkan oksigen ke dalam paru-paru dan mengeluarkan karbondioksida.
Respirasi dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara
darah dan udara.
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran
darah ke sel-sel tubuh.
Dalam mengambil
nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara
pernapasan, yaitu:
1. Respirasi/Pernapasan Dada
a. Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut.
b. Tulang rusuk terangkat ke atas.
c. Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada
kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi/Pernapasan Perut
a. Otot difragma pada perut mengalami kontraksi.
b. Diafragma datar.
c. Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara
pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Normalnya manusia
butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat
maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa
sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus,
hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar
kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah
arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan
pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc
oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di
mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida/CO2. CO2 yang
dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
Proses Kimiawi
Respirasi Pada Tubuh Manusia:
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru: H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 +
CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin: Hb + O2 ---> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel: HbO2 ---> Hb +
O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh: CO2 + H2O ---> H2 +
CO2
Laju (kecepatan)
pernafasan berbeda-beda sesuai dengan usia, menurut Hurkar dan Mathur (1976),
laju pernafasan orang dewasa kira-kira 15-20 kali permenit. Selain itu laju
pernafasan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Suhu
tubuh
Kecepatan
pernafasan akan meningkat apabila suhu tubuh meningkat.
2.
Kadar oksigen (O)
Bila
kadar oksigen di lingkungan rendah laju pernafasan akan meningkat.
3. Kadar CO dalam darah
Meningkatnya
kadar CO dalam darah
dapat meningkatkan laju pernafasan. Hal ini dapatterjadi pada orang yang sedang
berolahraga.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Gelas plastik besar bening diameter
±10 cm 1 buah
2. Selang plastik berdiameter ±7 mm 20 mm
3. Balon 3 buah
4. Karet gelang 1 buah
5. Plastisin secukupnya
6. Gunting 1 buah
7. Stopwatch/jam tangan
D. CARA KERJA
Percobaan 1:
1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
2. Potong selang plastik menjadi dua
dengan panjang 15 cm dan 5 cm.
3. Tiuplah balon berulang kali sehingga
balon menjadi lembek/lemas.
4. Ikatlah balon yang telah ditiup
berulang kali tersebut pada kedua ujung selang plastik yang sudah dipotong tadi
dengan menggunakan karet gelang. Ikatlah kuat-kuat sehingga balon tidak mungkin
lepas.
5. Lubangilah alas gelas plastik sesuai
dengan besarnya selang plastik.
6. Masukkan ujung selang plastik yang
tidak ada balonnya ke dalam lubang gelas plastik sehingga posisi balon ada di
tengah-tengah gelas plastik. Usahakan tidak ada ruang yang memungkinkan udara
masuk lewat lubang pada gelas plastik beri plastisin di sekitar lubang dan
selang.
7. Tutuplah permukaan gelas plastik dengan balon yang direntangkan dan
ikatlah secara rapih dengan menggunakan karet gelang. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut:
|
|
|
||||||||
8. Tariklah selang plastik dan amati
apa yang terjadi dengan kedua balon yang berada di dalam gelas.
9. Doronglah plastik dan amati apa yang
terjadi.
Percobaan 2:
1.
Lakukanlah
kegiatan ini dengan dua orang teman Anda. Satu sebagai pengamat, satu sebagai
pencatat waktu, dan satu orang lain yang melakukan kegiatan.
2.
Hitunglah
kecepatan dengan menghitung jumlah gerakan napasnya sedang dalam keadaan
istirahat selama satu menit, dua menit, dan tiga menit.
3.
Berlari-lari
di tempat selama satu menit, kemudian hitung kecepatan pernapasannya selama
satu menit. Tulis pada table pengamatan 2.
4.
Beristirahatlah
sampai bernapas normal kembali.
5.
Lakukanlah
lari-lari di tempat selama dua menit, kemudian hitung kecepatan pernapasannya
selama satu menit.
6.
Ulangi
langkah nomor 4 dan 5 dengan berlari di tempat selama tiga menit.
E. HASIL KERJA
Table pengamatan 1
No
|
Perlakuan terhadap balon penutup
|
Kondisi balon
|
|
Mengembang
|
Mengempis
|
||
1.
|
Ditarik
|
√
|
|
2.
|
Ditekan
|
|
√
|
Table pengamatan 2
No
|
Kegiatan
|
Kecepatan pernapasan
|
||
1 menit
|
2 menit
|
3 menit
|
||
1.
|
Istirahat
|
17 kali
|
39 kali
|
55 kali
|
2.
|
Berlari-lari di tempat
|
23 kali
|
53 kali
|
80 kali
|
F. PEMBAHASAN
1. Percobaan 1
a. Pengikatan balon pada selang yang
kurang kencang mengakibatkan balon terlepas dari selang.
b. Lubang antara selang dengan gelas
plastik harus ditutup dengan rapat menggunakan plastisin untuk mencegah udara
keluar masuk gelas.
c. Ketika balon penutup ditarik, balon
yang di dalam gelas mengembang karena balon terisi oleh udara yang masuk
melalui lubang selang.
d. Sebaliknya ketika balon penutup
ditekan balon yang berada di dalam gelas mengempis. Hal ini dikarenakan udara
yang berada di dalam balon keluar melalui selang.
2. Percobaan 2
a. Kecepatan pernapasan antara
laki-laki dan perempuan berbeda.
b. Intensitas bernapas laki-laki lebih
tinggi dibanding perempuan.
c. Setelah berlari-lari di tempat
kecepatan bernapasnya lebih tinggi.
G. KESIMPULAN
1. Ketika balon penutup tidak ditarik,
keadaan balon mengempis. Hal ini menandakan bahwa tidak ada udara yang masuk ke
diafragma.
2. Ketika balon penutup di tarik,
keadaan balon mengembang. Hal ini menandakan bahwa terdapat udara yang masuk ke
diafragma.
3. Semakin banyak aktivitas seseorang,
maka laju pernapasan orang tersebut semakin cepat.
H. JAWABAN PERTANYAAN
1.
Mengapa
ketika balon penutup ditarik kondisi balon mengembang?
Jawab:
Karena balon terisi oleh udara yang
tertarik masuk melalui lubang selang.
2.
Apakah
kecepatan pernapasan orang pada saat istirahat dan setelah berlari-lari
berbeda? Mengapa?
Jawab:
Kecepatan pernapasan orang saat
istirahat dan setelah berlari-lari berbeda karena semakin banyak orang
beraktivitas semakin banyak udara yang dibutuhkan untuk bernapas.
I. KESAN DAN PESAN
1. Kesan
Dengan melakukan percobaan tentang
respirasi ini, saya dapat mengetahui proses udara masuk ke dalam tubuh. Ketika
kita bernapas udara masuk rongga dada akan mengembang tertarik ke atas,
sedangkan jika kita menghembuskan napas rongga dada akan mengecil turun
kembali.
2. Pesan
Percobaan respirasi ini sudah
berjalan dengan baik. Namun akan lebih baik dan teratur lagi yaitu untuk
langkah-langkah percobaan dijelaskan secara runtut terlebih dahulu, jika perlu
ditunjukkan contoh rangkaian yang sudah jadi sehingga lebih memudahkan
merangkai dan efisien waktu.
J. REFERENSI
Haryanto.
2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta :
Erlangga.
http://organisasi.org/proses-sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-orang-belajar-biologi-online
Diakses pada tanggal 24 Desember 2009.
Warsiti,
dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan
SD Program S1 PGSD. Surakarta :
UNS.
KEGIATAN 7
FOTOSINTESIS
(Percobaan Ingenhousz)
Rabu, 16 Desember 2009
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Dengan melakukan percobaan ini
diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dalam mengamati, menafsirkan hasil
pengamatan, merencanakan dan melakukan percobaan, meramalkan, membuat
kesimpulan serta mengkomunikasikan pemahaman tentang fotosintesis. Selain itu
diharapkan dapat menjelaskan secara rinci hasil percobaan Ingenhousz. Setelah
melaksanakan praktikum diharapkan dapat:
1.
Membuktikan
bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
2.
Membuktikan
bahwa fotosintesis membutuhkan cahaya matahari.
3.
Menuliskan
persamaan reaksi kimia pada proses fotosintesis.
4.
Menyimpulkan
hasil percobaan Ingenhousz.
B. LANDASAN TEORI
Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan (glukosa) yang
berbahan baku
karbon dioksida dan air. Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas
merupakan organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel
yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel
jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam
kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membran tilakoid. Klorofil
dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. Klorofil a merupakan pigmen hijau rumput (grass green pigment)
yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat
berperan dalam reaksi gelap fotosintesis yang akan dijelaskan pada bagian
berikutnya. Klorofil b merupakan pigmen hijau kebiruan yang mampu menyerap
cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan,
ganggang hijau, dan beberapa bakteri autotrof.
Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid,
antosianin, dan fikobilin. Karotenoid mampu menyerap cahaya biru kehijauan dan
biru keunguan, dan memantulkan cahaya merah, kuning, dan jingga. Antosianin dan
fikobilin merupakan pigmen merah dan biru. Antosianin banyak ditemukan pada
bunga, sedangkan fikobilin banyak ditemukan pada kelompok ganggang merah dan
Cyanobacteria.
Tumbuhan yang berklorofil merupakan
makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri dengan mengubah senyawa
sederhana (karbondioksida dan air) menjadi senyawa kompleks amilum yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup lain. Ada
4 unsur utama yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis yaitu klorofil yang
umumnya terdapat di dalam tumbuhan yang berwarna hijau, karbondioksida (CO) yang diperoleh tumbuhan dan lingkungannya melalui
stomata, air (HO) yang diserap tumbuhan melalui akar atau seluruh
tubuhnya bagi tumbuhan air dan cahaya matahari.
Secara singkat reaksi kimia proses
fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:
cahaya
klorofil
Proses tersebut sebenarnya tidak
sesederhana itu, melainkan melaui proses yang panjang dan rumit. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi
dua bagian utama: reaksi terang
(karena memerlukan cahaya) dan reaksi
gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen
sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan
merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau
ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi
bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi
pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang
yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk
dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang
berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan
fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya
dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer.
Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti
dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil
pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer
sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk
fotofosforilasi yang menghasilkan ATP,
satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II
mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada
tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil
ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi
air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan
dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil
yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri
fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen
karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga
mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai
transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu
berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk
membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini
disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga
dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju
fotosintesis:
- Intensitas cahaya
Laju
fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
- Konsentrasi karbon dioksida
Semakin
banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan
tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
- Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. - Kadar air
Kekurangan
air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon
dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
- Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar
fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila
kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
- Tahap pertumbuhan
Penelitian
menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
C. ALAT DAN BAHAN
- Hidrilla
- Air
- Plastik
- Ember
- Tali
- Jarum Suntik
- Korek Api
D. CARA KERJA
- Siapkan alat dan bahan.
- Masukkan tumbuhan air
(hidrilla) dan air ke dalam kantong plastik. Usahakan ikat sekencang
mungkin sehingga tidak terdapat rongga udara lagi.
- Letakkan sedemikian rupa
sehingga salah satu ujung kantong plastik terdapat di bagian atas. Simpan
di tempat yang terkena cahaya matahari.
Gambar percobaan jika menggunakan tabung
reaksi:
k
- Buat satu set percobaan lagi
dan letakkan di tempat yang tidak terkena cahaya matahari. Amati apa yang
terjadi.
- Tusukkan jarum suntik ke dalam
kantong plastik dan sedot gas yang ada. Siapkan bara korek api, kemudian
semprotkan udara yang ada di dalam jarum suntik, amati apa yang terjadi.
E. HASIL KERJA
Tabel Hasil Pengamatan
Kondisi
|
Jumlah gelembung udara
|
Volume air dalam plastik
|
Gas yang terbentuk
|
Terkena cahaya matahari
|
Lebih banyak
|
Berkurang banyak
|
Oksigen banyak
|
Tidak terkena cahaya matahari
|
Lebih sedikit
|
berkurang sedikit
|
Oksigen sedikit
|
F. PEMBAHASAN
1. Gelembung-gelembung
udara (O) keluar dari tumbuhan
hidrilla.
2. Percobaan
Ingenhousz yang diletakkan di bawah sinar matahari lebih cepat mengalami
penguapan dari pada di tempat yang tidak mendapat sinar matahari.
3. Permukaan
air pada salah satu kantong plastik turun dikarenakan air berubah menjadi uap
air.
4. Pengaruh
panas matahari mempengaruhi hasil percobaan Ingenhousz.
G. KESIMPULAN
Proses fotosintesis memerlukan
cahaya matahari dan air untuk menghasilkan oksigen.
H. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bagaimana
keadaan bara api setelah disemprotkan gas yang ada dalam jarum suntik?
Jawab:
Nyala bara api semakin besar
2. Mengapa
demikian?
Jawab:
Karena
gas yang disemprotkan adalah oksigen sehingga nyala bara api semakin besar.
I. KESAN DAN PESAN
1.
Kesan
Saya merasa senang mengikuti praktikum
fotosintesis (ingenhousz) karena saya dapat membuktikan sendiri bahwa tumbuhan
memerlukan cahaya matahari dan air untuk melakukan proses fotosintesis sehingga
menghasilkan oksigen. Selain itu, dengan praktikum ini dapat menambah wawasan
saya tentang bagaimana melakukan kerja ilmiah dengan benar.
2.
Pesan
Selama praktikum tidak ada kendala
yang berarti, namun masih perlu dibenahi untuk masalah alat dan bahan yang
digunakan. Misalnya penggunaan jarum suntik, dalam praktikum ini yang digunakan
yaitu jarum biasa sehingga dalam membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dalam
proses fotosintesis yaitu oksigen kurang akurat.
J. REFERENSI
Haryanto.
2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta :
Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis
Diakses pada tanggal 24 Desember 2009.
Warsiti,
dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan
SD Program S1 PGSD. Surakarta :
UNS.
KEGIATAN 8
FOTOSINTESIS
(Percobaan Sachs)
Rabu, 16 Desember 2009
A. TUJUAN
Percobaan ini dilakukan dengan
tujuan untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis:
1.
Memerlukan
klorofil dan cahaya matahari.
2.
Menghasilkan
karbohidrat (amilum).
B.
LANDASAN TEORI
Fotosintesis
yaitu proses perubahan senyawa anorganik menjadi senyawa organik dengan bantuan
klorofil dan sinar matahari. Terjadi pada daun yang banyak mengandung klorofil
di organel kloropplas dibagian tilakoid
yang terdiri dari grana dan
stroma.
Reaksi
fotosintesis :
☼
6CO2 +
12H2O
C6H12O6
+ 6H2O + 6O2
klorofil
Macam percobaan Fotosintesis oleh para ahli:
1.
Engelmann, 1883, membuktikan bahwa fotosintesis:
a.
Memerlukan cahaya
b.
Memerlukan klorofil
(tumbuhan hijau)
c.
Membebaskan O2
d.
Menggunakan tumbuhan Spirogyra sp dan Bacterium thermo
2.
Gustav Julius von
Sachs, 1862, membuktikan bahwa fotosintesis:
a.
Memerlukan cahaya
b.
Memerlukan klorofil
(tumbuhan hijau)
c.
Menghasilkan amilum
yang diuji dengan larutan iodium.
3.
Jan Ingenhousz, 1779,
membuktikan bahwa fotosintesis:
a.
Membebaskan O2 berupa
gelembung-gelembung udara pada saat terang.
b.
Memerlukan cahaya
c.
CO2 sebagai
sumber karbon
d.
Memerlukan kolrogfil
(tumbuhan hijau)
e.
Menggunakan tumbuhan Hydrilla veticilata
4.
Joseph
Priestley,1772, membuktikan bahwa
fotosintesis:
a.
Mengeluarkan O2 ke atmosfer
jika tanaman terpapar cahaya
b.
Menggunakan tikus dalam
botol yang di tempatkan bersama dengan tanaman.
5.
Babtista van Helmont,
1577 -1644, membuktikan bahwa:
a.
Pertumbuhan tanaman
memerlukan air
b.
Mengggunakan tanaman Willow
6.
Robert Meyer, 1842,
membuktikan bahwa fotosintesis:
a.
Memerlukan energy
matahari
b.
Memerlukan klorofil
(tumbuhan hijau)
c.
Terjadi pengubahan
energy cahaya menjadi energy kimia.
7.
FF. Blackman, 1905,
membuktikan bahwa fotosintesis:
a.
Adanya reaksi terang
dan reaksi gelap.
b.
Reaksi terang terjadi di kloroplas bagian grana dan memerlukan cahaya. Disebut
juga dengan proses fotolisis yaitu proses peruraian air. Terjadi pengubahan
energy matahari menjadi energy kimia.
Reaksinya
adalah:
☼
2H2O 2H+ + OH-
klorofil
(air) (ion hydrogen) (ion hidroksida )
c.
Reaksi gelap terjadi di
kloroplas bagian stroma dan tidak memerlukan cahaya, walaupun terjadi pada
daerah yang terang. Reaksi gelap disebut juga dengan fiksasi karbondioksida ke
dalam daun. Menggunakan energi dari reaksi terang. Membutuhkan enzim-enzim
untuk prosesnya.
Reaksinya
adalah: E
H+ + CO2 C6H12O6
(ion hydrogen) (karbondioksida) (glukosa)
8.
Robert Hill, 1937,
membuktikan bahwa fotosintesis:
a.
Kloroplas dalam air
membebaskan O2
b.
Memerlukan klorofil
(tumbuhan hijau)
Faktor yang mempengaruhi fotosintesis:
1. Faktor
dalam:
a.
Kadar klorofil a (C55H12O5N4Mg)
dan klorofil b (C55H10O6N4Mg)
b.
Morfologi daun
c.
Kedudukan daun
d.
Enzim
2.
Faktor luar:
a.
Cahaya
b.
Suhu
c.
CO2
d.
H2O
e.
Garam mineral
f.
O2 (maximum
bila O2 ± 20% dalamm atmosfer)
Manfaat fotosintesis:
1.
Membantu
metabolisme tubuh.
Dalam hal respirasi yang merupakan
kebalikan dari proses fotosintesis.
2.
Membantu arus energi.
a.
Berasal dari zat
makanan yang tidak dioksidasi.
b.
Disimpan dalam bentuk
cadangan makanan yang berupa : zat amilum, sat glukosa, protein dan lipid.
Serta dapat disimpan dalam akar, batang, daun, buah dan biji.
c.
Nanti akan berpindah
pada hewan dan manusia apabila tumbuhan tersebut dikonsumsi oleh manusia dan
hewan. Disini tumbuhan bertindak sebagai produsen.
3.
Membantu siklus
unsur di alam.
a.
Terjadinya perputaran
siklus unsure-unsur yang dihasilkan dari hasil fotosintesis oleh makhluk hidup
di alam.
b.
Siklusnya berupa siklus
oksigen dan siklus carbon.
Syarat-syarat
terjadinya proses fortosintesis:
1. Tumbuhan
berklorofil
2. Cahaya
matahari
3. Air tanah (H2O) dan CO2
dari udara
4. Menghasilkan
amilum dan membebaskan O2.
C. ALAT DAN BAHAN
1.
Daun hijau
2.
Kertas perak
3.
Tungku
4.
Kaki tiga
5.
Spirtus
6.
Tabung reaksi
7.
Gelas ukur
8.
Air
9.
Alkohol
10.
Larutan lugol
11.
Pipet
D. CARA KERJA
1.
Tutup sebagian daun hijau
dengan menggunakan kertas perak.
cahaya matahari
2.
Setelah beberapa jam di bawah
cahaya matahari, kertas dibuka. Amati perubahan yang terjadi, tulis pada tabel
pengamatan 1.
3.
Daun direbus dalam air mendidih
± 30 menit. Tulis hasil pengamatan pada tabel pengamatan 2.
4.
Daun yang telah direbus
dimasukkan ke dalam tabung yang berisi alkohol, kemudian rendam dalam air
panas. Tulis hasil pengamatan pada tabel pengamatan 3.
5.
Cuci daun dengan air panas
kemudian tiriskan.
6.
Tetesi seluruh
permukaan daun dengan larutan lugol. Tulis hasil pengamatan pada tabel
pengamatan 4.
E.
HASIL KERJA
Tabel pengamatan 1
Daun
Hijau
|
Warna
|
Sebelum ditutup kertas perak
|
Hijau tua
|
Sesudah ditutup kertas perak
-
Bagian yang ditutup
-
Bagian yang tidak ditutup
|
Hijau
muda (pucat)
Hijau tua
|
Tabel Pengamatan 2.
Keadaan
|
Warna
|
Air setelah mendidih
|
Bening
|
Daun setelah direbus
-
Bagian yang ditutup
-
Bagian yang tidak ditutup
|
Coklat
kekuningan
Hijau
kekuningan
|
Tabel Pengamatan 3.
Keadaan
|
Warna
|
Alkohol setelah mendidih
|
Hijau
daun
|
Daun setelah direndam
-
Bagian yang ditutup
-
Bagian yang tidak ditutup
|
Kuning
Hijau
transparan
|
Tabel Pengamatan 4.
Keadaan
|
Warna
|
Daun setelah ditetesi lugol
-
Bagian yang ditutup
-
Bagian yang tidak ditutup
|
Kuning
Hijau kehitaman
|
F.
PEMBAHASAN
1. Penutupan daun yang kurang rapat
dapat mempengaruhi hasil percobaan.
2. Perbedaan warna daun setelah ditutup
kurang begitu jelas hal ini dikarenakan daun yang ditutup terlalu tebal
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama di bawah cahaya matahari.
3. Daun direbus dalam air tujuannya
untuk mematikan sel-sel daun sedangkan direbus dalam alkohol bertujuan untuk
melarutkan klorofil.
4. Lugol dapat digunakan untuk menguji
kandungan karbohidrat.
G. KESIMPULAN
Proses fotosintesis memerlukan
cahaya matahari dan klorofil untuk menghasilkan karbohidrat (amilum) dan oksigen.
H. JAWABAN PERTANYAAN
- Mengapa bagian daun yang ditutup kertas perak setelah didiamkan beberapa jam di bawah cahaya matahari warnanya berubah?
Jawab:
Karena tidak
terjadi proses fotosintesis
- Mengapa bagian daun yang tidak ditutup kertas perak setelah ditetesi lugol warnanya berubah?
Jawab:
Karena
mengandung karbohidrat (amilum).
I.
KESAN DAN PESAN
1.
Kesan
Dengan melakukan praktikum
fotosintesis (sachs) ini saya merasa senang karena saya dapat membuktikan
sendiri bahwa tumbuhan memerlukan cahaya matahari dan klorofil untuk melakukan
proses fotosintesis sehingga menghasilkan karbohidrat. Selain itu, dengan
praktikum ini dapat menambah wawasan saya tentang bagaimana melakukan kerja
ilmiah dengan benar.
2.
Pesan
Untuk kegiatan praktikum ini sudah
berjalan dengan baik, namun ada sedikit kendala seperti penggunaan tungku
minyak tanah yang seharusnya dapat diganti dengan spiritus sehingga tidak
menimbulkan kotoran pada dinding gelas ukur. Hal ini juga mengganggu pengamatan
tentang warna air setelah mendidih, dan menimbulkan polusi udara.
J.
REFERENSI
Ade
Yeti Nuryantini. 2004. Pandai Belajar
Sains untuk Sekolah Dasar Kelas 5. Bandung : Regina . (Halaman 42-43)
Haryanto.
2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta :
Erlangga. (Halaman 43-45)
http://www.freewebs.com/evyanggraeny/FOTOSINTESIS.doc
Diakses pada tanggal 24 Desember 2009.
S.
Rositawaty dan Aris Muharam. 2007. Senang
Belajar Ilmu Pengetahuan alam untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta : Pusat
PerbukuanDepdiknas. (Halaman 31-35)
Warsiti,
dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan
SD Program S1 PGSD. Surakarta :
UNS.
PENUTUP
Alhamdulilah
penulis ucapkan karena penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum pendidkan
IPA ini dengan tepat waktu dan tanpa kendala yang berarti.
Dengan adanya
tugas akhir ini penulis memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih
lengkap dan mendalam mengenai keterampilan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Tidak lupa
penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kembali kepada yang telah membantu
dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.
Semoga laporan
praktikum pendidikan IPA ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.
CV Bahagia Sukses Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kontraktor, vendor dan jual sewa berbagai macam jenis tenda dengan harga dan kualitas terbaik. Salah satu jenis yang kami sediakan adalah tenda industri / tenda roder.
BalasHapusPenggunaan tenda ini sangat membantu perusahaan meningkatkan produktifitas dan efisiensi di bidang konstruksi gudang. Struktur tenda sangat kuat karena memakai rangka alumunium. Selain itu Pemilihan jenis tenda ini memiliki keunggulan seperti :
Fleksibel
Flesksibel dalam desain dan memudah dalam modifikasi sesuai dengan kebutuhan dilokasi.
Cepat
Kecepatan dan instalasi tenda sangat cepat sehingga anda tidak perlu mengorbankan produktifitas perusahaan, selain itu tidak memerlukan IMB (ijin mendirikan bangunan).
Low Maintance
Biaya perawatan yang kecil karena struktur menggunakan alumunium yang tahan terhadap karat.
Tenda Roder ini mempunyai beberapa bentangan diantaranya 10, 15 dan 20 m. dengan panjang kebelakang dapat diexpand kelipatan 5 m hingga tak terbatas.
Untuk Informasi pemesanan anda bisa mengubungi Telp/WA : 081316140397 Rahma.
Office : Ruko Cendana Raya 15A Bwncongan indah, Karawaci - Tangerang.
#tendamurah #sewatendamurah #jualtenda #jualtendamurah #jualsewatenda #jualsewatendamurah #tendamembran #tendahanggar #tendasarnafil #tendabazar #tendakerucut #tendagudang #tendajualan #tendadarurat #tendavaksin #tendaevent #tendaroder #tendapabrik #tendacafe #tendajabodetabek #tendatangerang #tendabogor #tendalaris #tendakerucut #tendapameran #tendakarnaval #tendavaksinasi #tendakerucut #tenda #jualtenda #jualtendajakarta
https://tendagudangjakarta.blogspot.com/